Helped everyone about Sciences and Technology

Wednesday, June 10, 2009

No Smoke, No Idea Apakah Pantas diikuti?

Bagi mereka yang alergi sama rokok, artikel ini sama saja dengan menentang fatwa MUI yang akan mengharamkan rokok. Tetapi saya tidak akan mebahas hal tersebut, yang akan saya bahas yaitu pengaruh "smoke" atau dalam bahasa sehari-hari kita kenal dengan sebutan rokok. Efek yang ditimbulkan oleh rokok bagi mereka para perokok pasif bisa dikatakan sebagai nyawa mereka. Mereka tidak segan-segan menghamburkan uang hanya demi sebungkus rokok daripada untuk membeli makanan. Dengan merunut artikel dari NavinoT tentang memunculkan ide, ternyata rokok sebagai salah satu hal yang memunculkan ide sangat ampuh bagi mereka para perokok. Prinsip tersebut "No Smoke, No Idea" saya adopsi dari salah seorang dosen saya yang memunculkan idenya dengan merokok. Dia bertahun-tahun memegang prinsip ini dan harus diakui bahwa ide-ide yang dikemukakannya memang cemerlang. Saya sempat menjadi kagum dan memegang prinsip tersebut.
Sebenarnya banyak hal untuk merangsang kita memunculkan ide
Ide atau gagasan seseorang merupakan hasil pemikiran yang bernilai dan bisa dituangkan dalam tulisan atau kata-kata. Ide bisa muncul dari berbagai hal atau kejadian yang dialami seseorang, atu dari kegiatan yang pernah dilakukannya. Dari berbagai hal yang sering memunculkan ide, seperti membaca, menyaksikan kejadian atau bahkan denganmerenung bisa memunculkan ide. Untuk kebanyakan pria di negeri ini kebanyakan ide mereka muncul setelah di "dopping" dengan rokok. Realita ini tidak dapat dipungkiri, mengingat negara kita adalah produsen tembakau terbesar di dunia, mau tidak mau warga negaranya berpotansi sebagai perokok. Kandungan utama dalam rokok yaitu tar dan nikotin, yang menurut ahli kesehatan sebagai racun bagi tubuh kita. tetapi ditinjau dari segi kimiawi, dua zat tersebut melakukan rangsangan terhadap syaraf kita untuk melakukan sesuatu atau memunculkan suatu gagasan. Jadi tidak salah kalau dosen saya yang disebutkan di atas memegang prinsip "No Smoke, No Idea".
No Smoke, No Idea Hanya prinsip yang dianut sebagian kecil orang
Saya katakan sebagian kecil yang menganut prinsip ini karena kebanyakan orang kreatif adalah orang yang jarang merokok. Kenyataannya para perokok hanya dikenal sebagai orang yang malas.Hal ini sangat bertentangan dengan efek zat yang terkandung dalam rokok. Lalu apakah salah penelitian yang menyebutkan bahwa pengaruh rokok dalam memunculkan ide seseorang?
Saya memberi kesimpulan pada tengah-tengah, memang benar kalau rokok dapat memunculkan ide seseorang, tapi hanya sebatas orang-orang tertentu yang berkemauan tinggi dengan menganggap rokok sebagai dopping. Kenyataan bahwa para perokok rata-rata orang malas, karena dia menganggap rokok sebagai penenang stress. Kebanyakan dari mereka suka bermalas-malasan sambil merokok dengan harapan masalahnya akan selesai setelah merokok. So, prinsip "No Smoke, No Idea" hanya dianut oleh sebagian kecil orang yang berkemauan tinggi. Sehingga ide-idenya akan muncul setelah dia merokok.

0 comments: