Helped everyone about Sciences and Technology

Saturday, May 30, 2009

Peluang dan modal keduanya tidak dapat dipisahkan. Meskipun keduanya bisa diciptakan.

Peluang
Bicara soal peluang, tiap orang pasti diberi peluang oleh Yang Kuasa tidak pandang kelakuan orang tersebut. Yang jadi pertanyaan adalah apakah orang tersebut bisa memanfaatkan peluang tersebut untuk keuntungannya. Rata-rata orang selalu menyesali peluang yang terlewatkan, tidak memandang peluang yang akan datang. Istilahnya orang-orang di negeri ini lebih suka menunggu bola daripada menjemput bola. Lebih banyak menjadi penonton daripada pemain. Saya katakan peluang dapat diciptakan, tentu saja bisa jika seseorang memandang keadaannya saat ini pada posisi mendapatkan peluang. Sebagai contoh kebanyakan para pengguna internet mungkin akan melewatkan begitu saja peluang "ini" "kontes berfikir krtis 2009" padahal kabar sudah saya sebar sebelumnya. Mungkin bisa dihitung jari, mereka yang berpartisipasi dalam kontes ini. Kebanyakan mereka hanya cuek, lebih suka melihat daripada berbuat. Kalau saya, ketika mengetahui kontes ini, saya menanggapinya sebagai peluang untuk menuangkan ide-ide membangun yang belum sempat tersalurkan. Disinilah peluang terciptakan, peluang untuk berkompetisi menyalurkan ide-ide kritis seputar keadaan saat ini.
Modal
Modal dapat dikatakan sebagai sesuatu yang vital dalam memulai sesuatu, bukan hanya usaha. Sebagai contoh, jika kita ingin mengetahui sesuatu seperti "virus", minimal harus ada modal berupa niat untuk mengetahui "virus". Untuk selanjutnya setelah mengetshui virus tersebut, akan muncul keinginan meniru membuet "virus" meskipun scriptnya masih copy paste. Dari sini dengan hanya bermodal niat, akan muncul peluang "membuat virus" setelah niat "mengetahui vrus" tersebut dilakukan. Itu salah satu contoh kecil saja, kalau untuk usaha yang minimal membutuhkan modal uang memagng harus dipersiapkan terlebih dulu sebelum memulai usaha, apalagi kalau usaha tersebut seputar dunia TI.
Modal dan peluang tidak dapat dipisahkan
Saya katakan demikian karena saya telah mengalami sendiri. Waktu itu saya dengan beberapa teman punya ide yang sama untuk mengolah sampah elektronik menjadi sebuah produk bahan pestisida. Kami memandang ide tersebut sebagai peluang, karena melihat saat ini muncul berbagai produk elektronik baru bermunculan sehingga produk-produk ama atau yang sudah rusak kemungkinan besar dibuang begitu saja. Selanjutnya ide tersebut kami susun sebagai sebuah gagasan serta sudah dikembangkan menjadi sebuah planning usaha skala industri di Jember. Usaha ini sudah matang, tinggal menjalankan saja, muncul hambatan belum tersedia modal seperti untuk membeli peralatan, sewa tempat dan lain-lain. Dari sini dapat dilihat bahwa peluang dan modal tidak dapat dipisahkan. Kalaupun peluang sudah ada dan matang untuk dilaksanakan, tetapi modal belum ada kemungkinannya kecil untuk operasi usaha.

1 comments:

Anonymous said...

Peluang dan modal? kalau bisa kedua-duanya tersedia di depan mata kita.