Good news! Tarif Internet turun 20-80 %

Barusan saya dapat berita turunnya tarif internet beberapa oparator yang sudah menyatakan penurunan tarif diantaranya Telkom, Indosat dan Exelcomindo. Penurunan tarif ini atas dasar kebijakan pemerintah yang merekomendasikan penuruna tarif koneksi internet mulai April kemarin tapi baru terealisasi mei ini. Menteri Komunikasi dan Informasi RI, Mohammad Nuh, mengatakan upaya penurunan tarif ini untuk memudahkan mastarakat terhubung ke informasi-informasi terbaru di internet.
untuk detail penurunannya Untuk Telkom, penurunan tarifnya antara 30-40 persen. Indosat memberlakukan penurunan sekitar 20 persen dan Exelcomindo antara 20-80 persen. besaran penurunannya tergantung dari kebijakan masing-masing ISP.
Kalau koneksi internet makin mudah dan murah apa yang terjadi?
Salah satu yang terbayang di benak saya ketika membaca berita tersebut, apa yang bakal terjadi jika koneksi internet semakin mudah dan murah? tentunya ada dampak negatif dan positif. Positifnya, kita tidak perlu menghabiskan uang besar kalau hanya untuk melihat berita terbaru hari ini, bahkan apa yang terjadi detik ini di arizona misalnya?
Semakin mudah melihat perubahan dunia. Nyari tugas-tugas bagi mahasiswa semakin mudah. Bagi para pebisnis, tidak harus mengeluarkan biaya besar untuk publikasi. Dampak negatif mungkin, muncul hacker2 baru di negeri ini. contohnya beberapa bulan lalu ada hacker indonesia yang memampang nomor kartu kredit yang masih aktif. Bayangkan, privasi para pengguna internet sudah sulit terlindungi.
Tarif internet murah hanya memanjakan masayarakat tertentu
Bagi mereka yg memang sudah bergelut dgn dunia maya mungkin berita ini sangat menggembirakan mereka. Tapi untuk masyarakat golongan menengah kebawah, yang bisa dibilang gaptek. Apa dengan adanya penurunan tarif ini memberi perubahan secara signifikan? Mungkin sosialisasi bagi masyarakat yang gaptek perlu dilakukan. Pasalnya pemerintah mengharapkan dengan adanya penurunan tarif in akan memudahkan semua masyarakat terhubung informasi-informasi terkini. Kalau kita bilang untuk kalangan mahasiswa tentu hal ini menguntungkan, pasalnya mereka (para mahasiswa) tiap harinya bergelut dengan dunia maya. Tarif yang murah semakin memanjakan mereka untuk kepentingan browsing, chating atau yang lainnya, sampai-sampai lupa belajar.
Permasalahan yang muncul yaitu sosialisasi untuk masyarakat kita di daerah-daerah terpencil yang rata-rata masih asing dengan istilah browsing, chating , email atau yang lainnya sulit dilakukan. Rata-rata mereka lebih mementingkan kerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya daripada menghabiskan waktu untuk online. Pemerintah menyarankan kepada operator-operator penyedia ISP (intenet service provider) untuk mensosialisasikan kepada masyarakat luas.